AYAT AYAT YANG TURUN BERSAMAAN DENGAN PENDAPAT SHAHABAT UMAR BIN KHOTTOB

Bisa dibilang  ayat  ayat ini merupakan salah satu dari keutamaan shohabat Umar bin Khottob, dimana sebelum ayat ayat tersebut diturunkan dan saat beliau mengajukan usulan kepada nabi atas suatau kejadian ayatpun diturunkan persis dengan pendapat Umar tersebut, ayat ayat tersebut adalah :

1.       Ayat tentang hijab,

Sebelum diturunkannya ayat tersebut Umar r.a. mengajukan usulan agar para istri istri nabi memasang tabir dirumah mereka sehingga saat ada tamu mereka cukup menemuinya dari balik tabir tersebut, usulan itu didasarkan bahwa tamu tamu yang masuk untuk bertemu Rasululloh di rumah rumah beliau terkadang orang baik baik dan terkadang juga tidak, hingga turunlah ayat dibawah ini :

TAHLILAN

A.            APA ITU TAHLILAN ?

Dari kata tahlil yang berasal dari kata  هلل-  يهلل- تهليلا  yang beraarti mengucapkan kalimat      لا إله الا الله .

Menurut istilah tahlilan merupakan rangkaian berbagai lafadz dzikir yang dianjurkan dalam syariat (surat fatehah, mu’awwidzat, istighfar, sholawat dll) sebagai wasilah dalam beribadah dan memiliki fadhilah masyhuroh yang bacaan intinya adalah kalimat tahlil/kalimat toyyibah (لا إله الا الله ). Karena itulah dzikir yang sering diamalkan masyarakat tersebut dinamakann tahlilan.

Hukum buka bersama

Pelaksanaan buka bersama maarak sekali di negeri kita, entah dinegara lain apa juga ada hal semacam tersebut, buka bersama bias dijadikan momen untuk silaturrahmi, baik murni kekeluargaan, persahabatan, maupun telah berbau kepentingan individu atau golongan tertentu, seperti jumpa pendukung politik, sosialisasi program lembaga tertentu , sedekahan atau kenduri yang biasanya malam hari juga dibuat menjadi acara buka bersama bahkan sebagai acara khusus tayangan sebuah televisi.

MENYELENGGARAKAN SHOLAT JUM’AT

Dalam postingan terdahulu telah saya kemukakan tentang awal mula pelaksanaan sholat jumat, dan mari kita buka buka literatur tentang penyelenggaraannya.
Dalam  pelaksanaan sholat jum’at sebenarnya ada dua sisi yang mungkin terkadang kita kurang memperhatikannya, yaitu :

• 1.       Kewajiban umat islam untuk melaksanakan
• 2.       Kebolehan umat Islam menyelenggarakan.

 Tentang kewajiban Umat islam untuk melaksanakan insyaalloh akan saya munculkan pada artikel lain, yang perlu saya kemukakan saat ini adalah tentang menyelengarakan sholat jum’at.

Biasanya akanmuncul beberapa pertanyaann sebagai berikut  :

1.       Berapa jumlah minimal melaksanakan sholat jum’at

2.       Siapa sajakah yang boleh menyelenggarakan shoal jum’at.

Awal Mula Sholat Jum'at

Setiap turun wahyu berupa perintah syariah biasanya baginda nabi yang langsung mempelopori pelaksanaannya, namun lain halnya dengan sholat Jum’at, saat turun perintah pelaksanaan Solat jum’at baginda rosul masih berada di Makkah, belum hijrah ke Madinah, kaum muslimin dalam keadaan sulit dan terhimpit dan jumlah yang sedikit, akhirnya baginda rosul meemerintahkan kepada Mush’ab bin Umair yang saat itu menjadi pemimpin kaum muslimin Madinah, dan beliau menyerahkan pelaksanaannya kepada

ARTI MASJID DAN MUSHOLLA

BEDA MASJID DAN MUSHOLLA ?

Banyak ibadah yang bergantung pada masjid seperti I’tikaf, sholat sunnah tahiyyat masjid, banyak juga hal hal yang dilarang karena masjid seperti mencari barang hilang dimasjid, lewat dalam masjid atau duduk duduk didalam masjid bagi orang yang haidl, atau dilarang masuk masjid karena bau muludnya :

فتح الباري لابن حجر - (ج 3 / ص 260)

 - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي غَزْوَةِ خَيْبَرَ مَنْ أَكَلَ مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ يَعْنِي الثُّومَ فَلَا يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا

TIDAK SEMUA HAL TERTULIS LENGKAP DALAM AL QUR'AN DAN AL HADITS

Dalam banyak hal tentang perilaku manusia dari berbagai suku bangsa dan dari masa ke masa muncul perilaku yang pada masa ini tidak ada pada masa itu, kaum ini melakukan hal yang tidak dilakukan oleh kaum itu, pada intinya tidaklah semua perilaku manusia dari masa ke masa tertulis dengan lengkap dalam alqur'an maupun dalam penjelasan al hadits, namun kita yakin bahwa sebenarnya dalam kedua pegangan umat islam tersebut secara garis besar telah terdapat rambu rambu dan aturan secara umum baik itu positif (diperbolehkan atau bahkan diwajibkan) maupun negatif (makruh atau bahkan haram).